Langsung ke konten utama

Mikhail Kalashnikov Penemu Ak-47

Mikhail Kalashnikov Penemu Ak-47



Indonesia termasuk pengguna AK-47 dalam jumlah besar. Setelah senapan serbu buatan Rusia yang dibuat oleh Mikhail Timofeyevich Kalashnikov, pada tahun 1947, dianggap senjata terlaris di dunia karena tersebar dengan jumlah ratusan ribu pucuk.

Waktu itu, ketika militer RI sedang melaksanakan Operasi Trikora (1960) untuk membebaskan Irian Barat, puluhan ribu AK-47 dibeli dari Rusia. Artinya, AK-47 sudah jadi pegangan TNI untuk latihan bahkan bertempur. Ketika terjadi peperangan di Afganistan (1988), sekitar 3.000 pucuk AK-47 dikirim secara rahasia ke Afganistan, guna membantu pejuang Mujahidin melawan pendudukan Uni Soviet (Rusia).

Kenapa AK-47 laris? Alasannya, senjata ini sangat andal dan jarang sekali macet atau rusak ketika digunakan dalam pertempuran. Tapi, ada keunikan tersendiri ketika AK-47 digunakan oleh pasukan TNI. Khususnya ketika AK-47 akan ditembakkan, karena bisa disetel secara otomatis atau disetel untuk menembakan peluru satu demi satu.

AK-47/Rusia Beyond

Kata Hendro Subroto, dalam buku Sintong Panjaitan, Perjalanan Seorang Prajurit Para Komando, dikisahkan bahwa untuk menembak secara otomatis, maka ada semacam kait yang harus diposisikan pada huruf OB. Sedangkan setelan pada huruf OA adalah untuk menembak satu-satu.

Posisi setelan untuk huruf OB dan OA berada di atas picu. Kadang untuk mengingat singkatan yang sebenarnya berasal dari bahasa Rusia itu, para prajurit yang kebanyakan berasal dari Jawa, tak mau pusing-pusing.

Jika ingin mengaitkan ke huruf ‘OB’, agar mudah diingat, maka dipakailah bahasa Jawa dengan istilah "okeh (akeh atau banyak) banget" yang berarti banyak sekali. Pasalnya tembakannya menyembur secara otomatis dan peluru yang keluar dalam jumlah banyak. Sedangkan huruf OA diartikan sebagai "ora akeh" yang bermakna ‘tidak banyak’ mengingat peluru yang keluar hanya satu-satu setiap ditarik picunya.

Mengenal Senapan AK-47

AK-47 merupakan senjata yang diciptakan secara otodidak oleh Mikhail Kalashnikov, anak seorang petani. Dia terinspirasi untuk membuat senjata selama Perang Dunia II, setelah dia mendengar keluhan tentang buruknya kualitas dari senjata ringan buatan Rusia, dari para tentara Rusia yang cedera.

Upaya Mikhail Kalashnikov untuk menjadi perancang senjata sebenarnya sudah dimulai sejak tahun 1941, saat dia terluka sewaktu menjadi tentara merah dalam Battle of Bryansk. Perang ini juga yang menjadi salah satu sumber inspirasi Mikhail Kalashnikov dalam membuat senapan serbu AK-47, karena saat itu dia bermimipi dapat membuat senjata yang mampu memukul mundur tentara Jerman.

Setelah berhasil memulihkan diri dari luka-luka yang dialaminya tersebut, Mikhail Kalashnikov ditugaskan di bagian perancangan senjata Tentara Merah. Di sanalah dia mulai meluangkan lebih banyak waktu untuk mengembangkan suatu senjata otomatis. Namun, mimpinya baru menjadi nyata justru setelah Perang Dunia II berakhir. Aktomatni Kalashnikova model-1947, kepanjangan dari AK-47, menjadi puncak dari proses evolusi dan puncak dari pencapaian karier Kalashnikov.

AK-47/Rusia Beyond

 

Saat itu Sturmgewehr 44 atau StG 44, sebuah senjata buatan Jerman dan juga digunakan oleh tentara Jerman ketika berperang dengan Uni Soviet di Front Timur, menjadi ide rancangan Kalashnikov. Bahkan, meski Kalashnikov menyangkalnya, pada senjata AK-47 asli, masih dapat ditemukan dengan jelas bagian-bagian dari StG 44.

Karakteristik dari senjata ini adalah mampu digunakan sebagai senjata otomatis maupun senjata semi-otomatis. Sedangkan salah satu kelebihan utamanya adalah biaya pembuatannya yang tergolong murah, andal untuk digunakan, serta tahan lama di segala kondisi lapangan.

Tentara Merah kemudian mengadopsi AK-47 sebagai senjata standar infanteri pada 1949, bahkan menjadi standar bagi banyak tentara dari negara-negara yang tergabung dalam Fakta Warsawa.

Tidak hanya Uni Soviet yang beruntung karena AK-47. Kaum revolusioner di Kuba, Angola, hingga Vietnam yang berjuang untuk melawan penjajahan di negara mereka (atau untuk memaksakan kediktatoran?) banyak menggunakan AK-47. Hal ini disebabkan banyak dari pergerakan tersebut secara langsung didukung oleh Uni Soviet, salah satunya dengan menyediakan senjata seperti AK-47 dalam jumlah besar.

AK-47/Commons Wikipedia

Tentara Amerika Serikat yang terlibat dalam perang Vietnam, membawa senjata terbaiknya, M16, hanya untuk mengalami kemacetan saat digunakan. Sebaliknya mereka melihat AK-47 dalam jumlah besar bekerja dengan lancar. Maka wajar jika banyak dari tentara Amerika Serikat yang segan dan hormat pada AK-47. Para kelompok teroris yang tidak berafiliasi dengan pergerakan pembebasan kemerdekaan, juga turut menggunakan senjata legendaris ini.

Jadi, jangan kaget jika sampai saat ini diperkirakan ada sekitar 100 juta unit AK-47 yang beredar dalam berbagai variasi. Namun, senjata yang benar-benar dibuat oleh perancangnya, Mikhail Kalashnikov, tahun 1947 justru sulit untuk ditemukan.

Kalashnikov yang meninggal beberapa tahun lalu, pernah mengekspresikan penyesalannya karena AK-47 menjadi senjata yang dipilih oleh hampir semua teroris di dunia, meski dia tetap tidak merasa bersalah.

"Jika seseorang bertanya padaku bagaimana aku dapat tidur di malam hari dengan mengetahui bahwa senjata buatanku membunuh jutaan orang, saya akan menjawab ‘Saya tidak memiliki masalah dengan tidur.’ Hati nurani saya bersih, saya membuat senjata untuk mempertahankan negara saja,” ujar Kalashnikov.

Postingan populer dari blog ini

Sejarah Harley Davidson

Sejarah Harley Davidson Inilah informasi mengenai Harley-Davidson Motor Company. Mulai dari nama, sejarahnya, strategi perusahaannya, bisnisnya hingga model-model yang dikeluarkan.  Markasnya yakni ada di Amerika Serikat. Harley-Davidson Motor Company adalah produsen sepeda motor Amerika Serikat yang bermarkas di Milwaukee, Wisconsin, Amerika Serikat. Perusahaan ini adalah salah satu dari 3 perusahaan pembuat sepeda motor Amerika yang masih tersisa (sisanya adalah Victory dan Cleveland & Cyclewerks). Harley Davidson sempat menjadi penghasil sepeda motor terbesar di dunia selama periode akhir Perang Dunia I hingga tahun 1928. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1903 oleh William S. Harley dan Arthur Davidson. Sejarah Awal mahakarya bernama Harley Davidson tercipta adalah bermula dari daerah bernama Milwaukee yang dimulai pada tahun 1903. Pada tahun tersebut, Bill Harley dan juga Arthur Walter Davidson, dua orang itu sedang mengembangkan sebuah sepeda motor dengan menggunaka...

Tom Karen : Penemu Sepeda Chopper

Tom Karen Penemu Sepeda Chopper Di rumah Tom Karen di Cambridge, mainan, permainan, dan pahatan menghiasi setiap permukaan. Mereka memberikan petunjuk tentang karirnya yang panjang: dari awal 1960-an hingga akhir 1990-an, Karen adalah kepala desainer di Ogle Design, perusahaan Inggris yang bertanggung jawab atas Raleigh Chopper, permainan anak-anak Marble Run, serta mobil, taksi, uji tabrak. boneka, radio, dan mesin cuci. Dia memiliki Chopper yang ditopang secara permanen di ruang depan, dan menunjuk pada inovasi utamanya, roda belakang yang besar: "Ini melambangkan kekuatan yang melewati bagian belakang, seperti mobil Formula Satu." Pada usia 91, dan 20 tahun setelah pensiun secara resmi, Karen masih mendesain, untuk kesenangannya sendiri: patung burung, pohon karton bergelombang, dan permainan. Sebuah garasi berfungsi sebagai bengkelnya dan dipenuhi dengan penemuan dan pekerjaan yang sedang berlangsung; bor, gergaji pita dan amplas berbaris di atas meja tua. "Saya lebi...

Albert Einstein Dan Bom atom

Albert Einstein Dan Bom atom Pengeboman Hiroshima dan Nagasaki adalah satu peristiwa yang paling menentukan dalam Perang Dunia ke 2 di wilayah Pasifik. Dijatuhkannya bom atom di dua kota itu seketika merontokkan mental tentara Jepang yang sebelumnya tidak mau menyerah. Di sudut lain, peristiwa tersebut telah menelan banyak korban jiwa yang mayoritasnya berasal dari penduduk sipil. Selain ratusan ribu korban jiwa, tercatat juga sejumlah kerusakan infrastruktur dan radiasi yang dihasilkan.  Alkisah, pada 26 Juli 1945, Presiden AS Truman , PM Inggris Clement Attlee dan Presiden Nasionalis Cina Chiang Kai Shek bersama-sama mengeluarkan sebuah  Deklarasi   Postdam . Deklarasi itu berisi seruan penyerahan tanpa syarat dari Jepang dan mencantumkan persyaratan perdamaian tambahan. Kendati Deklarasi Postdam sudah menjelaskan bahwa Jepang bakal menghadapi konsekuensi berat kalau mereka memilih untuk melanjutkan perang, pada akhirnya Jepang tetap menolak ultimatum tersebut. Oleh k...